Untukitu, segera singkirkan pakaian yang tak lagi digunakan dari lemari. Baca juga: Hindari, 10 Kesalahan Umum Mencuci Pakaian dengan Mesin Cuci. Nah, jika kamu merasa kesulitan menyingkirkan pakaian yang menumpuk di lemari, cobalah mempertimbangkan lima hal ini pada diri sendiri dilansir dari Today, Jumat (6/8/2021).
Bajukotor menumpuk pasca Lebaran? Jangan biarkan sampai menggunung. Meski tanpa asisten, bisa kok dibereskan sendiri. Praktikkan tips efektif cuci pakaian kotor yang menumpuk pasca Lebaran
Makinlama tak dibersihkan, semakin banyak juga sarang laba-laba yang terbentuk. Apalagi sarang laba-laba juga sering berada di dekat atap atau plafon, sehingga perlu tenaga ekstra untuk membersihkannya. Tapi tak perlu risau, kita bisa melakukan cara-cara sederhana untuk mencegah sarang laba-laba ini merusak tampilan indah rumahmu. Untuk lebih
Terlebihjika pakaian itu banyak. Pakaian yang terlalu banyak hanya akan membuat lemari penuh dan sulit untukmu menemukan satu yang akan dipakai. Bahkan saat kamu berusaha mengambil pakaian, tak jarang jika pakaian lain ikut terambil dan menjadi berantakan. Karena itulah kamu perlu mensortir pakaian yang sudah tidak digunakan.
Jikakuman itu menempel di badan atau di pakaian dan kita bawa pulang ke rumah, kita tidak tahu akan jadi apa kuman itu. Bisa saja kuman itu berbentuk larva atau telur-telur kutu. Nah, selama kita biarkan baju kotor itu telur-telur itu akan berkembang biak menjadi kutu.
13 Arti Mimpi Baju Dicuci Orang Lain. Jika anda bermimpi baju anda dicuci oleh orang lain, mungkin orang tua, saudara, teman, atau orang yang dekat dengan anda. Mimpi baju anda dicuci oleh orang lain berarti anda akan mendapatkan bantuan dari seseorang ketika sedang dalam masalah.
. – Pasar merupakan pusat kegiatan jual-beli manusia yang menimbulkan banyak sampah. Pasar menghasilkan banyak sampah terutama sampah organik seperti sayur-sayuran, daging, ikan, dan juga sembako dan juga sampah anorganik seperti bungkus plastik. Seringkali ditemukan banyak sampah berserakan di pasar. Sampah-sampah tersebut menumpuk dalam jumlah banyak dan menimbulkan banyak dampak sampah di pasar berserakan, apa akibatnya bagi lingkungan? Akibat sampah berserakan Berikut beberapa akibat jika sampah di pasar berserakan atau tidak dikelola dengan baik, yaitu Lingkungan menjadi kotor Sampah berserakan membuat lingkungan menjadi kotor. Jika terus dibiarkan sampah kan menumpuk dan membuat lingkungan menjadi lebih kotor lagi. Baca juga Ketika Sampah di Pasar Berserakan, Apa Akibatnya bagi Orang-Orang?Lantai pasar yang kotor cenderung licin karena sampah yang membusuk, membuat lingkunga tidak nyaman ditinggali. Sampah yang berserakan juga menyebabkan polusi karena mengotori tanah, air, juga udara. Tanah yang tercemar oleh sampah pasar menjadi tidak subur, menyebabkan banyak tumbuhan mati. Adapun air yang tercemar sampah pasar yang membusuk akan mengandung banyak bakteri dan kontaminan sehingga tidak bisa dikonsumsi, baik oleh hewan maupun manusia. Jika pencemaran tersebut terus dibiarkan, maka dapat menyebabkan kerusakan ekosistem di sekitar pasar. Lingkungan menjadi bau Sampah yang berserakan dan menumpuk akan membusuk dan menghasilkan zat beraroma tidak sedap bernama hidrogen sulfida H2S. Semakin banyak sampah yang membusuk, maka akan semakin banyak gas H2S. Selain bau, gas tersebut bisa menghilangkan nafsu makan. Jika terhirup dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan sakit kepala, mual, batuk, infeksi pada hidung, tenggorokan, dan saluran pernafasan bagian bawah, serta penimbunan cairan di paru-paru yang berakibat fatal. Baca juga Mengapa Pasar sangat Bau?
Beranda Article Jangan Biarkan Pakaian Kotor Menumpuk, Ini Efek Buruknya Diupload pada 3 June 2020, 0952 AM Smart Laundry Masih sering membiarkan pakaian kotor menumpuk lama? Selain tidak enak dipandang mata dan bisa menyebarkan aroma tidak sedap, sebaiknya segera hentikan kebiasaan ini karena bisa menjadi sumber kuman dan mungkin saja menjadi tempat bermukimnya salah satu binatang berukuran kecil yang bisa menghisap darah, kutu busuk. Dikenal juga dengan Bed Bugs, kutu busuk tidak hanya memiliki bau yang amat menyengat tapi juga memiliki kebiasan menghisap darah manusia. Binatang ini suka sekali mendatangi segala benda berbau keringat manusia, seperti kasur, selimut, dan tumpukan baju kotor. Dilansir dari laman situs Boldsky, ada beberapa kebiasaan yang harus dihindari supaya binatang yang dapat menyebabkan kulit infeksi ini tidak kita jumpai di rumah dan salah satunya adalah kebiasaan menumpuk pakaian kotor selama berhari-hari. Sebuah studi, yang juga dijelaskan pada situs Boldsky, menggunakan dua buah tas berisi pakaian kotor dan tas lain yang isinya pakaian bersih. Dua tas tersebut diletakkan di satu ruangan yang sama dengan kutu busuk . Lima hari kemudian, para peneliti memeriksa dan membandingkan tas mana yang dihinggapi binatang tersebut, dan memang benar, tas berisi pakaian kotor menjadi tempat bermukim yang nyaman untuk hewan berukuran kecil tersebut. Jangan biarkan pakaian kotor menumpuk lama! Mengacu pada hasil penelitian tersebut bisa kita simpulkan bahwa tumpukan pakaian kotor sangat berisiko menjadi hunian yang nyaman bagi kutu busuk dan karena itulah jangan biarkan pakaian kotor menumpuk terlalu lama. Segeralah cuci pakaian kotor dengan deterjen Attack Anti Bau yang tidak hanya mampu menyingkirkan jenis noda membandel, tapi juga akan melindungi pakaian dari kuman dan bau tidak sedap, termasuk bau apek, sejak saat pakaian direndam, karena dilengkapi teknologi Jepang Anti Bau yang lebih mutakhir. Jangan lupa lengkapi dengan pewangi dan pelembut Attack Fresh Up yang akan memberikan kelembutan dan wangi segar yang tahan lama. Teknologi Anti Bau di pewangi dan pelembut Attack Fresh Up akan melindungi pakaian dari pertumbuhan kuman penyebab bau, sehingga pakaian akan terbebas dari bau tidak sedap selama 48 jam. Artikel Lainnya Lihat Semua Artikel Cucian Menumpuk Selepas Liburan Akhir Tahun? Begini Tips MencucinyaSalah satu hal yang selalu menjadi mimpi buruk selepas liburan, termasuk liburan akhir tahun adalah cucian kotor yang menumpuk. Cucian yang menumpuk selepas liburan akhir tahun harus segera dicuci karena selain tidak enak dipandang mata, juga bisa menyebarkan aroma tidak sedap. Cucian menumpuk juga bisa menjadi sumber kuman dan mungkin saja menjadi tempat bermukimnya salah satu binatang berukuran kecil yang bisa menghisap darah, yaitu kutu busuk. Dikenal juga dengan Bed Bugs, kutu busuk tidak hanya punya bau yang amat menyengat namun juga memiliki kebiasan menghisap darah manusia. Binatang yang satu ini suka sekali mendatangi segala benda berbau keringat manusia, seperti kasur, selimut, dan tumpukan baju kotor. Lalu, bagaimana cara mencuci pakaian kotor yang menumpuk selepas liburan akhir tahun? Simak di bawah ini ya, Smart Mom! Karena jumah cucian yang banyak, agar pekerjaan mencuci menjadi lebih ringan, gunakanlah mesin cuci yang dipadukan dengan deterjen Attack Sensor Matic 9 Hi-Tech in 1. Tidak perlu khawatir hasil cucian tidak bersih karena varian deterjen Attack terbaru ini memiliki Automatic Sensor Technology yang mampu secara otomatis melacak, melawan dan mencegah noda kembali. 1,5X lebih efektif membersihkan segala macam noda membandel pada pakaian. Selain itu Attack Sensor Matic 9 Hi-Tech in 1 juga memiliki formula khusus rendah busa yang akan membuat mesin cuci awet terawat, perlindungan anti bau yang ampuh melawan kuman dan bau, serta memiliki keunggulan 9x lebihnya bikin Smart Mom menang banyak. Pakaian bersih tuntas dan praktis karena tinggal dicuci dengan mesin cuci jadikan rutinitas mencuci Smart Mom lebih mudah karena kecanggihan teknologi Attack Sensor Matic 9 Hi-Tech in 1 Lengkapi proses pencucian pakaian dengan pewangi dan pelembut Attack Fresh Up yang memiliki teknologi Anti Bau 48 Jam yang mencegah pertumbuhan kuman penyebab bau serta dilengkapi dengan Mikro-kapsul yang akan memberikan sensasi wangi segar ke seluruh bagian pakaian sehingga pakaian akan terbebas dari bau tidak sedap dan tetap wangi segar selama 48 jam sejak dikenakan. Diupload pada 18 January 2023 Smart Laundry Bahaya Memakai Baju yang Tidak KeringMusim hujan sudah tiba, dan akhir-akhir ini Smart Mom mungkin dibuat pusing oleh masalah jemuran yang susah kering. Padahal, banyak dari jemuran tersebut adalah baju yang digunakan secara teratur seperti seragam sekolah si kecil maupun baju kerja Smart Mom atau suami. Kalau Smart Mom punya mesin pengering, hal ini barangkali tidak jadi masalah besar. Tapi, bagaimana dengan Smart Mom yang tidak punya mesin pengering? Apakah baju yang masih belum kering tersebut harus dipaksa dipakaikan pada anak, suami, atau Smart Mom sendiri? Aduh, jangan sampai! Soalnya, ternyata ada berbagai masalah kesehatan yang bisa timbul karena mengenakan baju yang belum kering lho Smart Mom! Risiko Memakai Baju yang Belum Kering Memaksakan memakai pakaian yang masih belum kering bukan hanya bisa mengganggu karena bau apek yang tentu tidak sedap untuk dihirup, tapi juga kenyamanan pada tubuh. Belum lagi, banyak bakteri dan kuman yang mengancam untuk menempel pada baju yang tidak kering tersebut. Dan tahukah Smart Mom kalau pakaian yang masih basah tersebut rupanya juga bisa menimbulkan masalah kesehatan? Bahkan, hal tersebut bisa mengakibatkan terjadinya penyakit maupun infeksi yang tidak disadari kehadirannya. Risiko mengenakan baju yang tidak kering terhadap kesehatan sebenarnya sudah dibuktikan secara ilmiah, Smart Mom. Penelitian tersebut dilakukan oleh tim dari Wake Forest University School of Medicine North Carolina, tepatnya mengenai prevalensi masalah kulit serta faktor risiko yang terkait di kalangan pekerja pertanian keturunan Latino. Berdasarkan penelitian, ditemukan adanya lebih dari sepertiga partisipan yang melaporkan masalah pada kulit mereka, termasuk jamur kuku dan kulit, jerawat, benjolan, sengatan matahari, ruam, gatal, kapalan, serta gigitan serangga. Nah, walaupun temuan penelitian tersebut diperoleh berdasarkan survei di kalangan petani di North Carolina, Amerika Serikat, temuan tersebut dapat digeneralisasi bagi semua orang di seluruh dunia, tak peduli apa pekerjaan mereka. Lebih lanjut lagi, beberapa risiko kesehatan yang timbul dengan mengenakan baju yang masih basah – meskipun hanya sedikit basah sekalipun – juga meliputi masalah berikut ini. Infeksi kurap Kurap merupakan infeksi jamur yang menyerang kulit dan kuku. Gejalanya yang paling mudah dikenali adalah munculnya ruam dan rasa gatal pada bagian yang mengalami kemerahan. Kurap sendiri bisa menginfeksi kaki, tangan, kuku kaki, maupun kuku jari tangan. Bahkan, kulit kepala, pangkal paha, pantat, maupun paha bagian dalam bisa terinfeksi. Jamur penyebab kurap dapat tumbuh subur di lingkungan yang lembab, termasuk pada pakaian yang masih basah. Jadi, risiko serangan kurap jelas makin tinggi jika Smart Mom memaksa memakai baju yang belum kering. Memperparah eksim Eksim adalah penyakit kronis yang dapat mengakibatkan kulit menjadi merah dan terasa sangat gatal. Garukan terus-menerus karena eksim bahkan bisa menyebabkan luka, yang berujung pada komplikasi, misalnya infeksi bakteri. Kalau Smart Mom atau anggota keluarga ada yang memiliki kondisi ini, Smart Mom perlu tahu bahwa ada beberapa hal yang bisa memperparah eksim yang diderita. Contohnya kelembaban berlebihan yang bisa disebabkan oleh keringat berlebih, pakaian ketat, dan pastinya baju yang masih basah. Jerawat badan Tahukah Smart Mom kalau jerawat bisa menyerang bukan hanya wajah, tapi juga badan? Bahkan, jerawat di badan paling sering diakibatkan oleh pakaian basah karena kondisinya yang lembab. Belum lagi, kelembaban tersebut bercampur dengan panas sehingga mengakibatkan produksi sebum atau minyak pada kulit yang berlebih. Karena itu, jerawat tubuh pun muncul. Terbakar sinar matahari Pada dasarnya, pakaian berfungsi sebagai pelindung bagi tubuh, baik dari panas maupun dingin. Nah, berbicara soal perlindungan dari panas, beberapa jenis pakaian tertentu bahkan bisa bantu meminimalisir risiko paparan sinar ultraviolet UV dari sinar matahari yang berbahaya. Jika pakaian basah, maka perlindungan dari UV juga jadi lebih sedikit karena beberapa sifat perlindungannya yang menghilang. Risiko infeksi jamur Selain jamur kurap, ada berbagai jenis jamur lainnya yang mengancam tubuh Smart Mom dengan memaksa memakai baju basah, seperti jamur Candida albicans. Infeksi karena jenis jamur yang satu ini umum terjadi pada bagian tubuh yang kondisi kulitnya memang secara alami lembab, seperti kemaluan pria maupun wanita, dan bagian mulut. Jika disepelekan dan tidak ditangani dengan baik, infeksi jamur pada kemaluan bisa mengakibatkan komplikasi yang memerlukan perawatan dalam jangka panjang. Jadi, agar Smart Mom dan keluarga nyaman beraktivitas walaupun di musim hujan, pastikan kondisi pakaian selalu kering total sebelum dikenakan, ya! Di samping itu, cegah bau tak sedap yang umum dialami selama musim hujan dengan mencucinya menggunakan detejen Attack Anti Bau yang dipadukan dengan pewangi sekaligus pelembut Attack Fresh Up. Paduan keduanya tidak hanya akan membuat pakaian bebas bau, tapi juga terlindung dari pertumbuhan kuman penyebab bau dan memberikan wangi segar yang tahan 48 jam. Diupload pada 6 January 2020 Smart Laundry Hindari 5 Kesalahan Saat Menjemur Pakaian Ini!Berkat kehadiran teknologi bernama mesin cuci, mencuci pakaian di zaman sekarang sudah bukan lagi pekerjaan yang sulit kan, Smart Mom? Cukup masukkan pakaian dan deterjen ke dalam mesin, cucian pun beres dan tinggal dijemur. Apalagi, pengaturan mesin cuci saat ini makin beragam dan bisa sepenuhnya disesuaikan dengan kebutuhan. Menjemur sendiri juga merupakan pekerjaan mudah, bahkan sejak zaman dulu. Lagipula, apa sih yang sulit dari menggantung pakaian di tempat terbuka yang mendapatkan sinar matahari dalam jumlah cukup? Eits, ternyata realitanya tidak semudah itu lho Smart Mom! Sebab, rupanya masih ada banyak orang yang melakukan kesalahan ketika menjemur pakaian. Parahnya lagi, berbagai kesalahan tersebut bisa mengakibatkan pakaian jadi melar atau warna memudar. Pastinya Smart Mom tidak ingin hal tersebut terjadi pada pakaian Smart Mom, kan? Hmm, apa saja ya kesalahan saat menjemur pakaian yang wajib Smart Mom waspadai dan hindari? Daripada terus-terusan bertanya-tanya, yuk simak daftarnya berikut ini! Membalik Pakaian saat Menjemur Banyak orang – dan Smart Mom barangkali adalah salah satunya – yang membalik pakaian sebelum mencuci, sehingga menjemur pakaian masih dalam kondisi terbalik juga. Cara ini memang bisa membantu melindungi warna pakaian dengan mencegah pemudarannya. Hanya saja, tips ini berlaku hanya untuk pakaian biasa, lho! Kalau Smart Mom akan menjemur pakaian dalam, justru Smart Mom harus menjemurnya bukan dalam kondisi terbalik. Sebab, menjemur baju dalam secara terbalik justru akan membuat kuman dan debu mudah menempel pada sisi kain yang bersentuhan dengan kulit, sehingga meningkatkan risiko infeksi atau penyakit kulit, terutama pada kulit sensitif. Tidak Membalik Pakaian Nah, tadi Smart Mom sudah tahu kan kalau menjemur pakaian dalam justru tidak boleh dilakukan dalam keadaan terbalik. Untuk pakaian biasa, justru Smart Mom wajib menjemurnya secara terbaik, alias bagian dalam ada di sisi luar, dan bagian luar ada di sisi dalam. Dan seperti yang sudah dijelaskan, tujuannya adalah untuk melindungi warna agar tidak cepat pudar. Cara yang sama juga berlaku untuk melindungi sablon yang ada pada pakaian, terutama jika pakaian dijemur saat matahari sedang terik-teriknya. Tidak Langsung Menjemur Pakaian Setelah Mencuci Apakah Smart Mom termasuk yang suka menunda-nunda menjemur baju setelah selesai mencuci menggunakan mesin cuci? Waduh, Smart Mom harus segera hentikan kebiasaan ini kalau Smart Mom ingin menjaga kondisi pakaian. Pasalnya, putaran mesin yang sangat cepat ketika mengeringkan pakaian bisa mengakibatkan baju jadi kusut dan bau apek kalau masih dibiarkan di dalam mesin, alias tidak segera dikeluarkan untuk dijemur. Mengabaikan Panasnya Matahari Memang benar bahwa sinar matahari dibutuhkan saat menjemur pakaian. Hanya saja, Smart Mom juga harus memerhatikan panasnya matahari pada hari ketika Smart Mom akan menjemur baju. Sebab, sinar matahari yang terlalu panas bisa mengakibatkan beberapa jenis kain tertentu jadi mengeras. Di samping itu, warna pakaian juga jadi lebih mudah pudar dan sablon pada baju juga lebih berisiko mengelupas. Karena itu, sebaiknya Smart Mom pilih tempat menjemur yang teduh, misalnya di bawah naungan pohon atau di bawah atap asbes bening. Menggunakan Gantungan untuk Menjemur Baju Berbahan Melar Pakaian dengan bahan yang mudah melar seperti sweater biasanya memang butuh waktu lebih lama untuk dijemur. Karena itu, banyak orang yang menjemurnya seolah seperti menjemur pakaian biasa, misalnya dengan cara menggantungnya pada gantungan baju atau menggunakan jepit jemuran untuk menjepitnya pada tali. Padahal, karena sifat bahan baju yang mudah melar, cara seperti itu justru akan membuat baju lebih cepat molor, terutama pada bagian baju jika dijepit, dan bagian bawah jika menggunakan gantungan. Terus, apa cara teraman untuk menjemur baju dengan bahan melar, ya? Mudah kok, Smart Mom. Cukup masukkan baju dalam kondisi terlipat ke dalam jaring laundry, kemudian gantungkan jaring laundry tersebut. Air pun akan menetes keluar lewat jaring, dan serat baju tetap terjaga. Wah, ternyata kesalahan saat menjemur pakaian sesepele itu, ya? Nah, kalau Smart Mom ingin selalu menjaga kondisi pakaian, mulai ubah kebiasaan menjemur dan hindari kesalahan-kesalahan di atas, ya! Selain itu, selalu gunakan deterjen Attack Anti Bau dan pewangi sekaligus pelembut Attack Fresh Up yang akan merawat serat-serat pakaian dan melindungi pakaian dari bau serta memberikan kesegaran yang tahan lama Diupload pada 6 January 2020 Smart Laundry
pakaian yang kotor dan menumpuk akan mengundang hewan