eqmerupakan kependekan dari emotional quotient (kecerdasan emonisional) adalah kemampuan pengendalian diri sendiri, semangat dan ketekunan, serta kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustasi, kesanggupan untuk mengendalikan dorongan hati dan emosi, tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga IQmerupakan kepanjangan dari Intelegence Quotient yang artinya ukuran kemampuan intelektuas, analisis, logika, dan rasio seseorang. IQ adalah istilah kecerdasan manusia dalam kemampuan untuk menalar, perencanaan sesuatu, kemampuan memecahkan masalah, belajar, memahaman gagasan, berfikir, penggunaan bahasa dan lainnya. Pengertiandari 5 Q (IQ, EQ, AQ, SQ, PQ) beserta Dinamika dan keterkaitannya. Aspek-aspek dan Faktor-faktor yang terkandung dalam 5 Q. Posisi dan Fungsi 5 Q dalam Kehidupan manusia. Mengembangkan 5 Q agar lebih Efektif dan Optimal sehingga dapat mencapai Performance yang tertinggi. Hubungan 5 Q dengan Kesuksesan dalam kehidupan. IQadalah Intelligent Quotient atau kecerdasan intelektual. IQ memberikan kecerdasan dalam berpikir dan bertindak secara logis. Peran penting yang dihasilkan oleh IQ meliputi kemampuan manusia berhitung, berimajinasi, beranalogi, dan berinovasi. Kecerdasan ini tidak dapat diamati secara langsung, karena itulah adanya tes IQ. . Sejak dahulu kala, manusia seringkali dianggap sebagai makhluk hidup yang paling cerdas. Manusia disebut sebagai imago dei’, yang berarti manusia adalah ciptaan yang memiliki potensi Ilahi dalam dirinya. Manusia telah hidup berabad-abad, mampu membangun peradaban, bangunan megah, dan menciptakan ilmu pengetahuan, seni, dan bahasa yang diteruskan turun temurun. Manusia memiliki kecerdasan yang khas, tidak ada dalam ciptaan menurut Anita E. Woolfolk adalah kemampuan untuk belajar, keseluruhan pengetahuan yang diperoleh, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi baru atau lingkungan pada umumnya. Pada zaman dahulu, kecerdasan dibagi menjadi 7 jenis yaitu kecerdasan linguistik, musikal, logika dan matematika, spasial, gerak tubuh, intrapersonal, dan interpersonal. Namun jenis jenis kecerdasan yang diketahui banyak orang saat ini umumnya dibagi menjadi 3 jenis yaitu IQ, EQ, dan adalah Intelligent Quotient atau kecerdasan intelektual. IQ memberikan kecerdasan dalam berpikir dan bertindak secara logis. Peran penting yang dihasilkan oleh IQ meliputi kemampuan manusia berhitung, berimajinasi, beranalogi, dan berinovasi. Kecerdasan ini tidak dapat diamati secara langsung, karena itulah adanya tes IQ. Namun IQ tinggi tidak menggambarkan kecerdasan manusia seluruhnya, karena alat tes kecerdasan IQ hanya mengukur kecerdasan berdasarkan sisi lain, EQ adalah Emotional Quotient atau diartikan sebagai kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional menurut Peter Salovely dan John Mayer adalah ā€œKemampuan mengerti dan mengendalikan emosiā€. Peran EQ dalam kehidupan manusia meliputi kemampuan mengelola emosi, kemampuan memotivasi diri, kemampuan berempati, dan keterampilan sosial. Dalam sebuah buku yang berjudul Emotional Intelligence - 1996, seorang psikolog bernama Daniel Goleman mengatakan bahwa ā€œorang yang memiliki IQ tinggi namun memiliki EQ rendah cenderung lebih sering gagal daripada orang yang memiliki EQ tinggi namun IQ rendahā€. Dalam bukunya juga tertulis bahwa kesuksesan karir seseorang ditentukan dari 85% EQ dan 15% IQ. Selain IQ dan EQ, ada juga SQ atau Spiritual Quotient. Menurut Danah Zohar dan Ian Marshall pada bukunya yang berjudul Spiritual Intelligence The Ultimate Intelligence’, Spiritual Quotient atau kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan yang lain. Di buku yang sama pula tertulis bahwa SQ merupakan inti dari semua kecerdasan. Dengan memiliki kemampuan SQ yang baik, manusia dapat mencapai kebahagiaan jenis kecerdasan ini merupakan satu sistem yang saling terkait satu sama lain dan memiliki peran yang penting dalam kehidupan manusia. Semua kecerdasan ini diperlukan manusia dalam pemecahan masalah, pengambilan keputusan, penyelesaian konflik, persetujuan bisnis, dan hal lain yang umumnya ditemui di kehidupan. Menguasai hanya satu atau dua jenis kecerdasan saja tidak cukup, karena semua jenis kecerdasan harus dikuasai secara bersamaan agar berfungsi secara optimal. 1. Pengertian Kecerdasan Menurut wikipedia, ada beberapa cara untuk mendefinisikan kecerdasan. Dalam beberapa kasus, kecerdasan bisa termasuk kreativitas, kepribadian, watak, pengetahuan, atau kebijaksanaan. Namun, beberapa psikolog tak memasukkan hal-hal tadi dalam kerangka definisi kecerdasan. Kecerdasan biasanya merujuk pada kemampuan atau kapasitas mental dalam berpikir, namun belum terdapat definisi yang memuaskan mengenai kecerdasan. Stenberg & Slater 1982 mendefinisikannya sebagai tindakan atau pemikiran yang bertujuan dan adaptif. 2. Pengertian Kecerdasan Intelektual IQ Kecerdasan intelektual bahasa Inggris intelligence quotient, disingkat IQ adalah istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan sifat pikiran yang mencakup sejumlah kemampuan, seperti kemampuan menalar, merencanakan, memecahkan masalah, berpikir abstrak, memahami gagasan, menggunakan bahasa, dan belajar. Kecerdasan erat kaitannya dengan kemampuan kognitif yang dimiliki oleh individu. Kecerdasan dapat diukur dengan menggunakan alat psikometri yang biasa disebut sebagai tes IQ. Ada juga pendapat yang menyatakan bahwa IQ merupakan usia mental yang dimiliki manusia berdasarkan perbandingan usia kronologis. IQ merupakan kependekan dari Intelligence Quotient yang artinya ukuran kemampuan intelektual, analitis kemampuan menganalisa, logika dan rasio seseorang. Dengan demikian, IQ berkaitan pada keterampilan berbicara, kesadaran akan sesuatu di sekelilingnya dan penguasaan matematika. Salah satu contoh sederhananya ialah apabila langit mendung, maka hari akan hujan. Atau, papa mempercayai kita untuk meletakkan televisi di dalam kamar, namun ia melarang kita menonton televisi lewat dari jam 9 malam. Apa yang terjadi bila kita melanggarnya? Papa akan memarahi kita dan menarik fasilitas televisi tersebut. 3. Pengertian Kecerdasan Emosional EQ Kecerdasan emosional bahasa Inggris emotional quotient, disingkat EQ adalah kemampuan seseorang untuk menerima, menilai,mengelola, serta mengontrol emosi dirinya dan oranglain di sekitarnya. Dalam hal ini, emosi mengacu pada perasaan terhadap informasiakan suatu hubungan. Sedangkan, kecerdasan intelijen mengacu pada kapasitas untuk memberikan alasan yang valid akan suatu hubungan. Kecerdasan emosional EQ belakangan ini dinilai tidak kalah penting dengan kecerdasan intelektual IQ. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa kecerdasan emosional dua kali lebih penting daripada kecerdasan intelektual dalam memberikan kontribusi terhadap kesuksesan seseorang. Menurut Howard Gardner 1983 terdapat lima pokok utama dari kecerdasan emosional seseorang, yakni mampu menyadari dan mengelola emosi diri sendiri, memiliki kepekaan terhadap emosi orang lain, mampu merespon dan bernegosiasi dengan orang lain secara emosional, serta dapat menggunakan emosi sebagai alat untuk memotivasi diri. EQ adalah kemampuan berkomunikasi seseorang dalam dua dimensi, yaitu arah ke dalam personal dan arah ke luar interpersonal. Personal ialah komunikasi yang dilakukan seseorang pada dirinya sendiri. Hal ini berguna untuk menumbuhkan kesadaran diri self awareness, penerimaan diri self acceptance, menghargai diri sendiri self respect, dan penguasaan diri self mastery. Contohnya ketika kita mengharapkan papa membelikan handphone tetapi papa tidak mengabulkannya. Pada masalah ini EQ personal kita bermain, seberapa besar kesadaran diri tentang manfaat handphone terhadap kita. Kemudian ketika kita menyadari bahwa manfaatnya sangat kecil, kita mulai menerima keputusan papa tersebut. Dengan menerima hal itu pula, kita tidak akan merasa sebagai orang yang menyedihkan meskipun teman-teman kita memiliki handphone. Sementara interpersonal adalah kemampuan memahami, menerima, mempercayai, dan mempengaruhi orang lain. Salah satu contoh adalah ketika kamu meminta saran dari teman dekatmu, temanmu itu akan memberikan tanggapannya. Tanggapannya itulah yang perlu kamu pahami dan terima dengan baik. 4. Pengertian Kecerdasan Spritual SQ Kecerdasan spiritual bahasa Inggris spiritual quotient, disingkat SQ adalah kecerdasan jiwa yang membantu seseorang untuk mengembangkan dirinya secara utuh melalui penciptaan kemungkinan untuk menerapkan nilai-nilai positif. SQ merupakan fasilitas yang membantu seseorang untuk mengatasi persoalan dan berdamai dengan persoalannya itu. Ciri utama dari SQ ini ditunjukkan dengan kesadaran seseorang untuk menggunakan pengalamannya sebagai bentuk penerapan nilai dan makna. Kecerdasan spiritual yang berkembang dengan baik akan ditandai dengan kemampuan seseorang untuk bersikap fleksibel dan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan, memiliki tingkat kesadaran yang tinggi, mampu menghadapi penderitaan dan rasa sakit, mampu mengambil pelajaran yang berharga dari suatu kegagalan, mampu mewujudkan hidup sesuai dengan visi dan misi, mampu melihat keterkaitan antara berbagai hal, mandiri, serta pada akhirnya membuat seseorang mengerti akan makna hidupnya. SQ adalah kemampuan seseorang untuk dapat memahami arti hidup. Hal ini menyangkut hubunganmu dengan Tuhan, Sobat Orbit. 5. Pengertian Kecerdasan Moral MQ Kecerdasan moral bahasa Inggris moral quotient, disingkat MQ adalah kemampuan seseorang untuk membedakan benar dan salah berdasarkan keyakinan yang kuat akan etika dan menerapkannya dalam tindakan 6. Pengertian Kecerdasan Adversitas Quotient AQ AQ adalah kemampuan seseorang saat menghadapi segala kesulitan. Beberapa orang mencoba untuk tetap bertahan menghadapi kesulitan tersebut, sebagian orang lainnya mudah takluk dan menyerah. AQ adalah kemampuan / kecerdasan seseorang untuk dapat bertahan menghadapi kesulitan kesulitan dan mampu mengatasi tantangan hidup. Paul G Stolz dalam AQ membedakan 3 tingkatan AQ dalam masyarakat -Tingkat Quitrers orang yang berhenti Qoitrers adalah orang yang paling lemah AQ nya. Ketika ia menghadapi masalah ia langusung berhenti dan menyerah. -Tingkat Campers orang yang berkemah Orang yang memiliki tingkay Campers memiliki AQ sedang. Ia merasa cukup dan puas dengan apa yang dicapainya dan ia tidak ingin lebih maju. -Tingkat Climbers orang yang mendaki Climbers adalah orang yang ber-AQ tinggi dengan kemampuan dan kecerdasan yang tinggi untuk dapat bertahan menghadapi kesulitan dan mampu mengatasi tantangan hidup. 7. Pengertian Kecerdasan Emotional Spiritual Quotient ESQ ESQ merupakan sebuah singkatan dari Emotional Spiritual Quotient yang merupakan gabungan EQ dan SQ, yaitu Penggabungan antara pengendalian kecerdasan emosi dan spiritual. Definisi, Emosional Spiritual Quotient ESQ Model adalah Model Kemampuan seseorang untuk memberi Makna Spiritual terhadap Pemikiran, Prilaku/Ahlak dan Kegiatan, serta Mampu Menyinergikan IQ Intelegent Quotient yang terdiri dari IQ Logika/Berpikir dan IQ Financial / Kecerdasan memenuhi kebutuhan hidupnya/keuangan, EQ Emosional Quotient dan SQ Spiritual Quotient secara komprehensif. Manfaat yang bisa di dapat adalah tercapai nya keseimabangan antara hubungan Horizontal manusia dengan manusia dan Vertikal manusia dan Tuhan. ESQ juga dapat membuat kita lebih percaya diri dalam melakukan suatu tindakan. 8. Pengertian Creativity Quotient CQ Creativity adalah potensi seorang untuk memunculkan suatu yang merupakan penemuan baru dalam bidang ilmu dan teknologi serta semua bidang lainnya. 5 Ciri Kreatifitas -Kelancaran / kefasihan. Kemampuan memproduksi banyak ide. -Keluwesan Kemampuan untuk mengajukan bermacam-mcam pendekatan jalan pemecahan masalah. untuk melahirkan gagasan yang original atau asli -PenguraianKemampuan menguraikan sesuatu secara terperinci. -Perumusan kembaliKemampuan untuk mengkaji kembali suatu persoalan melalui cara yang berbeda dengan yang sudah lazim. 9. Pengertian Love Quotient LQ Orang pintar adalah mereka yang memiliki IQ atau kecerdasan yang dikembangkan dengan baik. Tetapi jika orang-orang pintar itu ingin menjadi pemimpin yang baik, mereka juga membutuhkan EQ atau kecerdasan emosional, kemampuan untuk berempati dan mengekspresikan emosi. Namun menurut CEO Alibaba Jack Ma, Anda juga membutuhkan sesuatu yang ia sebut 'LQ' "Jika Anda ingin dihormati, Anda membutuhkan LQ," pendiri dan ketua raksasa internet China itu mengatakan pada Forum Bisnis Global Bloomberg di New York awal pekan ini. ā€œDan apa itu LQ? Hasil dari cinta, yang mesin tidak pernah miliki. ā€ "Sebuah mesin tidak memiliki hati, tidak memiliki jiwa, dan tidak memiliki keyakinan," katanya. ā€œManusia memiliki jiwa, memiliki keyakinan, memiliki nilai; kami kreatif, kami menunjukkan bahwa kami dapat mengontrol mesin. ā€ Demikian Pengertian Tentang Kecerdasan, IQ, EQ, SQ, MQ, AQ, ESQ, CQ dan LQ Semoga bermanfaat buat Semua. Referensi In 2019, eight students tied for the top spot at the Scripps National Spelling Bee, an unprecedented phenomenon. These 12- to 14-year olds seemed like they could keep going indefinitely beyond the stipulated three-hour mark, spelling words such as callejón’ and omphalopsychite.’ All contestants had survived several hours under warm camera lights, Twitterati comments, analyst ratings of their style. One of the contestants stumbled back, drained, after spelling the last word correctly. Others had tears in their eyes. Spelling bee champions are often cited for their high academic achievement and IQ. But this grueling final round went much beyond academics, challenging contestants on multiple dimensions. Howard Gardener put forth the Multiple Intelligences theory in his 1983 book, Frames of Mind. Gardner argued that multiple intelligence dimensions lend a unique cognitive profile for each individual, positing eight frames of mind verbal, mathematical, spatial, kinesthetic, musical, intrapersonal, and naturalist. More recently, a new vocabulary has emerged for individual competencies with a range of ā€œquotientsā€ā€”along with IQ, we now also have EQ, CQ, AQ, and SQ. Here’s a quick primer on these terms so you can put your best foot forward and help others harness their strengths. Intelligence Quotient or IQ signifies mental potential and academic ability. Intelligence measurement methods exist since the late 19th century, and in 1912, German psychologist William Stern came up with the formula ā€œratio of mental age to chronological age times 100ā€ to measure IQ. Over time, having a high IQ came to be considered a mark of brilliance—the most cited examples being Albert Einstein and Stephen Hawking, both with an IQ score of 160. Mensa, which means table’ in Latin, is a society that recognizes individuals whose IQ belongs to the top 2% of the population, and over time, Mensa entry has become the highest bar for proving your intelligence. IQ was deeply ingrained within our academic assessment and hiring/ promotion systems for a long time. But it is now being tested as not being the only valid assessment measure. Thinkers like Angela Duckworth posit that the greatest predictor of academic success is not intelligence, but rather self-discipline. The ability to manage yourself has become the new measure of assessing competence in the 21st century, giving rise to a focus on EQ, CQ, AQ, and SQ. Emotional Quotient or EQ made waves in the 1990s with its founding fathers John D Mayer and Peter Salovey who created a framework for emotional intelligence 1990. Daniel Goleman championed the concept in his 1995 book, Emotional Intelligence. EQ is the ability to understand your own and others’ emotions, and to use emotional information to guide thinking, behavior, and interpersonal relationships. Unlike IQ which is deemed to be something you are born with, EQ can be acquired. Want to know how to nurture your EQ? Travis Bradberry’s Emotional Intelligence can offer you some pointers. Diverse companies such as Nike, Ford, Boeing, Wipro, and Dabur have embraced the Spiritual Quotient SQ as part of their managerial vocabulary. Danah Zohar and Ian Marshall’s pioneering 2001 book on the subject created awareness around what is considered our most fundamental intelligence. Building a foundation of trust and happiness is now considered important for organizational as well as individual success. Above all, educational institutions and corporates believe that individuals with a high SQ are able to put the interests of others ahead of personal interests and have come to value SQ in a VUCA volatile, uncertain, complex, ambiguous environment. In a 2015 PwC survey of more than a 1000 CEOs, a number of them cited curiosity and open-mindedness as leadership traits that are becoming increasingly critical in our present turbulent times. This is partly because curious leaders lay a strong inquisitive foundation for the company, encouraging a culture of innovation. Indeed, a 2014 Harvard Business Review article introduced the concept of a Curiosity Quotient CQ. Individuals with higher CQ are more desirable in education systems and workplaces because they are inquisitive and open to new experiences, more tolerant of ambiguity, and therefore capable of producing simple yet nuanced solutions to complex problems. The latest buzzword in education and business is Adaptability Quotient AQ. Adaptability will become increasingly important to our future with AI and ML changing the nature of work. PwC’s Adapt to Survive studies over diverse geographies measured talent adaptability scores and found the Netherlands to be the top scorer, while India had the lowest score. The business case is clear adaptability can unlock up to USD 130 billion in additional productivity, according to PwC. ā€œContinuous learning lies at the heart of thriving,ā€ says the 2017 World Economic Forum report. In this spirit, we should focus our energies on developing a wide range of quotients.’ Perhaps our multiple intelligences can help us navigate a path through the artificial intelligence workscape, where machines and humans will cohabit and collaborate. What do you consider to be your strongest ā€œquotientā€ and how can you leverage it in your education and career? 13 Apr 2018 by Liefa Alkautsar* Assalamualaikum Ayah dan Bunda, adakah di sini yang pernah mendengar AQ Adversity Quotient? AQ adalah salah satu jenis kecerdasan yang baru-baru ini muncul, padahal sejak dahulu kala AQ sudah ada di dalam diri manusia. Jika dulu kita disibukkan dengan seberapa tinggi IQ atau kecerdasan intelektual, maka sekarang kita harus lebih terbuka dan mulai mempertimbangkan EQ, SQ bahkan AQ. Karena kesuksesan tak melulu soal angka di dalam raport atau seberapa besar nilai ulangan. Tapi kesuksesan adalah keseimbangan antara IQ, EQ, SQ dan AQ. Sederhananya gini, gimana kita atau anak kita menjadi orang yang cerdas, berakhlakul karimah, sholeh dan bermanfaat untuk semua. Hem,,, enakkan? Hehehe Ok, yuk kita lihat satu persatu apasih IQ, EQ, SQ dan AQ itu? Kecerdasan intelektual atau yang biasa disebut dengan IQ merupakan kecerdasan yang dibangun oleh otak kiri. Kecerdasan ini mencakup kecerdasan linear, matematik, dan logis sistematis. Kecerdasan ini menghasilkan pola pikir yang berdasarkan logika, tepat, akurat, dan dapat dipercaya. Orang dengan kecerdasan ini akan mampu memiliki analisis yang tajam dan memiliki kemampuan untuk menyusun strategi dengan baik. Kecerdasan emosional merupakan kemampuan individu untuk mengenal emosi diri sendiri, emosi orang lain, memotivasi diri sendiri, dan mengelola dengan baik emosi pada diri sendiri dalam berhubungan dengan orang lain. Orang dengan EQ yang baik, mampu menyelesaikan dan bertanggung jawab penuh pada pekerjaan, mudah bersosialisasi, mampu membuat keputusan yang manusiawi, dan berpegang pada komitmen Dalam teorinya Robert menjawab bahwa kecerdasan Emosi adalah kemampuan merasakan, memahami dan secara efektif menerapkan daya emosi sebagai sumber energi, informasi, koneksi dan pengaruh yang manusiawi. Kecerdasan spiritual berhubungan dengan perlindungan dan pengembangan jiwa, yang dalam Kamus Bahasa Inggris Oxford didefinisikan sebagai ā€œidentitas moral dan emosionalā€ serta intensitas dari ā€œenergi intelektual dan emosionalā€. Seorang pakar spiritual mendefinisikan kecerdasan spiritual sebagai kemampuan menggunakan spiritualisme sebagai cara untuk mencapai tujuan dan memecahkan masalah. Menurutnya kecerdasan spiritual terdiri dari empat kemampuan berikut Mampu mengendalikan tubuh dan benda di sekitar. Mampu mengambil manfaat dan makna dari pengalaman sehari-hari. Mampu memanfaatkan sumber daya spiritual untuk memecahkan masalah. Berbudi luhur. AQ Adversity Quotient adalah kecerdasan seseorang dalam mengatasi tantangan atau kesulitan hidup tanpa merasa putus asa. Setiap individu memiliki pola pikir yang berbeda2 dalam memandang "Adversity" tantangan, kesulitan, hambatan maupun emosi. Hanya individu yang ber AQ tinggi mampu bertahan hidup survive. Jadi, jika ada yang bertanya kecerdasan manakah yang lebih baik? Maka jawabannya adalah TIDAK ADA! Ya, karena semua kecerdasan haruslah berjalan seiring dan saling bersinergi. Orang yang cerdas dan berIQ tinggi tidak akan dihormati jika dia tidak menghormati orang lain. Ataupun orang yang cerdas, pandai bersosialisasi tapi tidak bisa survive menghadapi hidup dan selalu merasa putus asa juga tidak akan bisa bertahan. IQ, EQ, SQ dan AQ ibarat anggota tubuh, saling memberikan manfaat dan haruslah tumbuh bersama agar bisa digunakan sebagaimana fungsinya. Walaupun ada salah satu yang dominan bukan berarti kecerdasan yang lain tidak bisa dioptimalkan. Semoga bermanfaat!!! *Pemerhati Pendidikan Anak Tinggal di Sidoarjo

pengertian iq eq aq cq sq